Guru
Kau selalu mengingatkan bahwa hidup harus punya tujuan
jangka panjang bukan tujuan sesaat.
Kau selalu mengingatkan bahwa keluar masuk napas itu harus
punya hasil yaitu dengan dzikir napas.
Kau selalu mengingatkan bahwa hal yang paling bagus setelah
iman adalah idkholussuruur memasukan bahagia kepada hati setiap manusia
Kau selalu mengingatkan bahwa hidup jangan kikir, karena
orang kikir itu tetap musuh Alloh walaupun ahli ibadah.
Kau selalu mengingatkan bahwa jika hidup itung-itungan
sampai matipun tidak akan pernah mendapatkan ketenangan.
Kau selalu mengingatkan bahwa bahagiakanlah orang terdekat
dulu sebelum membahagiakan orang lain supaya amal sedekah jadi.
Kau selalu mengingatkan bahwa buah dari ibadah itu adalah
sifat kasih sayang kepada sesama.
Kau selalu mengingatkan bahwa beramal itu harus dewasa
jangan seperti anak TK yang selalu ingin mendapatkan balasan tidak mempunyai
keikhlasan.
Kau selalu mengingatkan bahwa berkumpulah dengan orang
sholeh dengan fakir miskin tanpa banyak perhitungan.
Kau selalu mengingatkan bahwa jangan bicara sedekah kalau
yang medengarkan tidak diberi karena laknat menanti.
Kau selalu mengingatkan bahwa jangan pernah menyuruh tanpa
memberi.
Kau selalu mengingatkan bahwa jangan pernah merasa enak
punya harta kalau orang terdekat di dzolimi dengan hartamu, karena 1000
malaikat akan memintakan laknat untukmu.
Kau selalu mengingatkan bahwa tidak bisa sendiri untuk
menuju Alloh.
Kau selalu mengingatkan bahwa jangan bangga apabila
kebutuhan tercukupi dan tidak ada rintangan untuk mencari ilmu karena ilmu yang
hakiki diraih lewat perjuangan dan kepedihan.
Terima kasih guru, sujud baktiku untukmu.
Aku resapi nasihatmu sehingga aku bisa tersenyum tidak hanya
disaat suka tapi duka.
Cahaya keimanan yang engkau pancarkan telah meresap dalam
hatiku.
Aku serahkan jiwa ragaku untukmu.
Sampai mati aku tidak akan pernah jauh darimu.
Tasikmalaya
Selasa, 9 Januari 2018
Fauzi Noer