Assalamualaikum, seperti biasa saya kembali memberikan artikel Religi yang di kutif dari buyayahya.org. Dan kali yang saya akan bahas adalah "Fitnah Kemunafikan".
Agama Islam adalah agama yang mengajari keindahan. Saat Nabi Muhammad
SAW merintis persatuan dan kebersamaan di dalam komunitas kaum
muslimin. Beliau menawarkan kepada orang-orang di luar Islam untuk hidup
dengan tenang bersama kaum muslimin. Maka dibuatlah perjanjian dan
kesepakatan untuk hidup berdampingan dengan agama yang berbeda beda.
Bagi Nabi Muhammad SAW hal ini tidak menghawatirkan kaum muslimin
sebab keberadaan mereka sangat bisa dikenali dengan simbol-simbol
keagamaan mereka dan pengakuan mereka dari semula yang berbeda dengan
kaum muslimin. Dan di saat terjadi pengkhianatan dari orang-orang di
luar Islam tersebut akan dengan mudah Rasulullah SAW membuat suatu
peringatan atau teguran kepada mereka.
Akan tetapi akan menjadi rumit permasalahannya jika hal itu telah
ada campur tangan orang-orang yang seolah mengikuti Rasulullah SAW akan
tetapi mereka lebih dekat dengan orang di luar Islam. Mereka itu adalah
orang-orang munafik yang secara dzohir sholat bersama Rasulullah SAW di
siang hari akan tetapi jika malam tiba mereka berkumpul dengan
orang-orang kafir.
Ada pertanda yang amat jelas pada orang orang munafik tersebut,
yaitu di saat umat Islam terlukai dan dibohongi mereka seolah–olah tidak
tahu atau bahkan malah memancing di air keruh, Sehingga keberadaannya
benar-benar bagai duri di dalam daging bagi muslimin.
Untuk memperkuat fitnah yang dihembuskan mereka akan membungkus
kejahatan dengan berbagai sampul indah beraroma Islam namun di dalamnya
adalah segala kebusukan. Diantara yang di jadikan pembungkus fitnah saat
itu adalah masjid. Orang-orang munafik membangun masjid dengan tujuan
memecah belah umat Islam. Pembangunan masjid ini dibantu oleh
orang-orang diluar Islam (Yahudi saat itu) yang sangat dendam dengan
kaum muslimin. Mereka dengan sangat mudah membantu orang-orang munafik
untuk membangun masjid. Dan benar, dari masjid ini tersebar fitnah
diantara kaum muslimin. Hal itu sangat difahami oleh orang-orang pilihan
seperti Rasulullah SAW dan para shahabat setia beliau. Maka dengan
tegas Rasulullah SAW memerintahkan agar menghancurkan masjid yang
dibangun oleh orang munafik bersama orang yahudi ini. Itulah masjid
Dhiror, masjid yang penuh fitnah yang membahayakan.
Yang terjadi di zaman Rasulullah SAW ini akan terus terulang-ulang
hingga ahli iman masuk surga dan orang munafik dan orang kafir masuk
neraka. Di zaman ini pun tidak lepas dari orang-orang beriman yang
senantiasa memperjuangkan agama Allah menghadapi orang–orang kafir.
Begitu juga ada ahli fitnah yang berkedok Islam namun sepak terjangnya
selalu merugikan kaum musliman.
Ada sekelompok orang yang mereka itu keluar dari agama Islam karena
mengakui adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Nabi palsu tersebut
mengatakan dengan tegas bahwa yang tidak beriman kepadanya adalah
tergolong orang kafir dan belum bisa disebut sebagai orang Islam.
Di saat seperti ini orang-orang pilihan Allah akan segera faham akan
kekafiran ini. Maka terlihat di wajah mereka kasih sayang kepada kaum
muslimin. Tidak rela jika ada kaum muslimin yang terjerumus dalam akidah
kafir ini. Maka mereka terus berusaha untuk menghentikan kekafiran agar
tidak menjangkit kaum muslimin.
Akan tetapi di saat itu juga muncul orang-orang munafik yang di saat
kaum muslimin dianiaya dii beberapa wilayah Indonesia mereka tidak
tergerak untuk menolong mereka. Akan tetapi di saat ada gerakan dari
ahli Iman untuk menghentikan kebohongan orang kafir yang yang berkedok
Islam itu, orang-orang munafik ini bangkit membela kebathilan dan
menentang bahkan dengan terang–terangan mengadakan permusuhan kepada
kaum muslimin demi membela kekafiran. Tidak beda ciri-ciri orang munafik
ini dengan apa yang ada di zaman Rasulullah SAW, yaitu membuat proyek
fitnah yang berkedok Islam, hanya bentuknya saja yang berbeda. Jika di
zaman Rasulullah SAW mereka membuat masjid fitnah, kalau di zaman ini
mereka membuat kelompok dan jaringan Islam yang penuh dengan fitnah. Dan
yang membiayai pun tidak beda dengan apa yang ada di zaman Rasulullah
SAW yaitu musuh-musuh Islam. Muatan jaringan dan perkumpulan ini adalah
memfitnah dan merendahkan Islam yang dikemas dengan kajian-kajian
keislaman. Bisa disaksikan, setiap yang bergabung dengan perkumpulan ini
akan lebih senang membela orang di luar Islam daripada membela orang
Islam. Semoga Allah menjaga Iman kita semua.
Wallahu a’lam bishshowab. Semoga bermanfaat. :)